Namun kedipan berharap lambat
Bibir sulit mengucap
Padahal ribuan kata sudah siap melahap
Apadaya,
Keadaan memang segan mendatar
Adakalanya naik, sesekali turun
Seperti yang disewa raga
Bebas berkelana
Ucapnya siap menjauh
Tapi langkahnya cenderung sayu
Laiknya di pematang
Begitu pelan
Sesekali menengok ke belakang
Hingga terjatuh dalam kenangan