Ah, tidak sepatutnya aku khawatir akan kesejahteraan bangsaku! Apa peduliku? Jelas mereka bukan tanggungjawabku. Dalam hati kecilku berbisik, rasakanlah kemiskinan yang mengikat! Terjerat hutang sampai liang lahat. Mengapa pula harus resah akan nasib mereka? Wajahnya yang pucat, raganya yang lesu, pakaiannya yang lusuh, tempat tinggalnya yang beratap bambu, dan bicaranya yang kaku, jelas menunjukkan diri mereka yang bukan siapa-siapa. Lagi-lagi, apa peduliku!
KEMBALI KE ARTIKEL