" Indah...Nino...Ayo cepat bangun ! sudah hampir subuh !" teriak Ibu dari dalam dapur sederhana kami. " Iya, Bu." Jawabku sambil mengucek mata yang belum bisa diajak bekerja sama. Aku masih mengumpulkan ruh ku seusai bangun tidur. Tampak dinding triplek yang tambal sulam, ditambah gambar abstrak tak bermakna, sungguh dinding yang penuh "warna", terlihat pula lemari pakaian yang sudah tidak tampak bentuk aslinya karena termakan usia.
KEMBALI KE ARTIKEL