Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Makan Malam Terakhir

25 Oktober 2014   23:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:44 39 1
Kita berdua di meja yang sama

Berdua menghidang masing-masing hati

Berdua menuang penyalahan hangat

-

Rasa gurat nyeri saling bersinggungan

Pisau mengoles basah dari kuncup mataku,

bisakah kau tahu?

-

Sebab telah kuperingatkan

Maka jangan main-main dengan garpumu sayang

Kita tidak pernah tahu siapa yang akan terluka

-

Karena terlambat untuk mencegah

Kini garpunya telah tertancap

persis di hati kita berdua

Maka, tak maukah kau menyesap luka kita yang terakhir?

-

A. Anindita

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun