Di kota besar seperti Makassar, ruang bermain untuk anak sangat minim. Tidak jarang kita menemukan anak-anak bermain sepak bola di jalan kompleks perumahan atau di lorong-lorong. Memang ada beberapa titik taman kota yang bisa dijadikan space bermain anak, tapi belum sepenuhnya bisa menjadi arena bermain yang bebas dan luwes. Taman kota masih selalu identik dengan orang dewasa yang akan melakukan jogging, duduk-duduk, atau sekedar bersinggahan.
Anak kita pada akhirnya hanya bisa bermain di dalam rumah. Kalau pun harus dibiarkan ke luar, maka jalan raya akan menjadi ancaman tersendiri baginya. Lalu kemana anak-anak kita bisa bermain? Tanpa sadar anak-anak di kota memilih arena permainan di mall. Kalau tidak bisa ke luar, anak-anak kita akan tinggal di rumah dan bermain game melalui laptop, handphone, atau play station.