Kabar tentang seorang perempuan yang menjahit bibirnya terdengar sudah seantero kampung Semode. Perempuan lima puluh tujuh tahun itu kini harus sembunyi. Menyusuri bukit-bukit dan kelokan sungai, melintasi waktu. Maryama! Sejak kabar menggemparkan tentangnya, namanya telah berganti berkali-kali. Subaidah, Marhumah, Marsina, dan beberapa nama lagi. Ini dilakukan demi penyamaran, agar tak ada yang mencium jejaknya. Ia ingin dirinya segera lenyap dalam kepala manusia.