Hujan turun. Persis di saat bulir bening menetes di pipiku. Sebuah novel tergenggam erat di tangan. _Hujan, Tere Liye_. Semua terasa serba kebetulan.
Hati batuku runtuh. Berbagai pilihan berkelebat di kepalaku. Pilihan yang begitu membingungkan.
KEMBALI KE ARTIKEL