Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Kado Pernikahan untuk Melia

2 April 2019   10:52 Diperbarui: 2 April 2019   11:04 114 3

Pria itu, dia menindihku kembali. Ini sudah yang kelima kalinya. Membuat dadaku engap. Bau keringat yang menyeruak dari tubuhnya begitu menyengat. Nafas yang menderu serta lenguhannya, juga membuatku bertambah muak.

Dia datang setiap seminggu sekali. Alasannya, sebab aku tak mampu mencicil untuk membayar hutang yang ditinggal oleh ibuku. Hutang yang sangat besar. Katanya, itu bentuk penebusan untuk membayar bunga dari hutang tersebut. Jika aku tak bersedia, maka hutang akan semakin menumpuk, sebab bunga yang setiap bulan bertambah. Sungguh biadab!

"Kalau kau masih belum bisa mencicilnya, mungkin aku juga akan melakukan ini pada adikmu yang masih belia itu," ucapnya sembari memasang resleting celana setelah puas meniduriku.

Napasku menderu cepat. Si keparat itu, tidak boleh sedikit pun menyentuh adikku.

"Aku akan berusaha melunasi hutangmu. Jangan pernah sekali pun menyentuhnya!" balasku penuh emosi.

Dia hanya menyeringai, kemudian pergi. Barangkali, tak percaya dengan yang kukatakan. Aku berjanji, akan berusaha semaksimal mungkin untuk segera melunasi hutang kepada pria keparat itu. Aku harus mencari cara!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun