Sorak-sorai penonton terdengar di lapangan luas yang terletak didalam pedesaan, menikmati acara tahunan yang diadakan tiap tanggal 17 Agustus ini. Sang raja siang pun seakan ikut bergembira dengan cahayanya. Perlombaan demi perlombaan telah usai dilaksanakan dan menghasilkan para pemenangnya. Dan kini tersisa satu perlombaan yang dinantikan oleh para warga, yaitu panjat pinang. Ucup memberanikan diri untuk mengikuti lomba tersebut. Panitia mengacak seluruh peserta dan menjadikan kelompok yang beranggotakan 6 orang secara acak. Badan mereka dilumuri dengan oli yang berwarna hitam legam dan begitu pula dengan batang pohon pinang. Dari keenam pemuda itu hanya satu pemuda yang terdiam, sedangkan kelima lainnya termasuk Ucup menyusun sebuah strategi untuk mencapai target mereka, sebuah tv digital tergantung diatas sana.
KEMBALI KE ARTIKEL