Hingga saat iniÙ« angka penularan Covid-19 terus melonjak. Bahkan saat ini Indonesia sedang mengalami ganasanya second wave corona atau gelombang kedua corona. Hal ini ditandai dengan kasus corona mingguan di Indonesia yang sudah mencapai puncaknya. Sampai-sampai pemerintah terapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang resmi ditetapkan sejak 03 Juli 2021 sampai 25 Juli 2021 untuk mengontrol penularan Covid-19.
Dilansir dari KontanÙ« Dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan Covid-19 yang terbit Selasa (20/7), WHO menyebutkan, kasus virus corona di Indonesia periode 12-18 Juli mencapai 350.273 kasus, atau melonjak 44% dibanding pekan sebelumnya. Sementara jumlah kasus baru Covid-19 global periode 12-18 Juli lalu total mencapai 3,42 juta infeksi, naik 12% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia ini berdampak pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun ajaran baru 2021/2022Ù« yang sebelumnya dikabarkan akan dilaksanakan secara luring atau tata muka dalam jumlah terbatasÙ« tetapi dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 rencana tersebut tidak dapat dilaksanakanÙ« sehingga saat ini pembelajaran yang paling aman untuk diterapkan adalah pembelajaran daring seperti yang sudah kita lakukan selama hampir satu setengah tahun ini.
Sama halnya yang terjadi di tempat KKN salah satu mahasiswa UPI bernama Anisa Nurul Halima di SDN Cipaku 01 yang beralamat di Jl. Cipaku Desa Cipaku Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung. Dengan adanya lonjakan kasus Covid-19Ù« pembelajaran di SDN Cipaku 01 untuk tahun ajaran baru 2021/2022 kembali dilaksanakan secara daring. Hal iniÙ« membuat para guru SDN Cipaku 01 dan orangtua siswa kecewa karena PTM terbatas tidak dapat dilaksanakan seperti yang sebelumnya sudah direncanakan.
"Saya merasa sedih dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 iniÙ« karena pembelajaran terpaksa harus dilaksanakan secara daring lagiÙ« sedangkan pembelajaran daring banyak sekali hambatannya dari mulai banyaknya siswa yang tidak memiliki fasilitas HP dan kuotaÙ« juga masih banyaknya siswa yang belum bisa mengoperasikan HP membuat penyampaian materi dari guru ke siswa menjadi tidak maksimal". Kata wali kelas 3 SDN Cipaku 01.
Beliau menambahkanÙ« "Orangtua siswa juga banyak sekali yang mengeluh dengan pembelajaran daring iniÙ« banyak orangtua yang mengeluh kesulitan mendampingi anaknya saat belajar daringÙ« para orangtua merasa anaknya menjadi lebih malas belajar saat belajar daring dibandingkan pada saat belajar tatap muka seperti sebelumnya".
Selama pembelajaran daring di SDN Cipaku 01Ù« para guru menggunakan aplikasi whatsapp untuk menyiasati agar pembelajaran dapat terasa lebih mudah karena dirasa aplikasi tersebut adalah aplikasi yang paling mudah digunakan untuk menunjang pembelajaran daring.
NamunÙ« pada kenyataannya sama sajaÙ« pembelajaran daring yang dilakukan melalui aplikasi whatsapp masih dirasa kurang efektif karena respon dari siswa saat belajar daring melalui whatsapp masih terasa kurang.
"Saya biasa melaksanakan pembelajaran daring melalui whatsapp group, tapi tetap saja yang merespon pembelajaran hanya sebagian, karena ada beberapa siswa yang tidak mempunyai HP sendiri, ada yang memakai HP orangtua atau saudaranya. Sehingga ketika ada pembelajaran dan tugas, beberapa siswa tidak bisa langsung merespon, ada yang baru merespon dan menyetorkan tugas saat tengah malam ketika orangtua atau saudaranya sudah pulang bekerja". Sambung Wali Kelas 3 SDN Cipaku 01.
Orangtua siswa banyak mengeluh karena pada saat pembelajaran daring iniÙ« anak-anaknya menjadi lebih malas dalam mengerjakan tugasÙ« seringkali terjadi ketika siswa memiliki tugas yang harus dikerjakan tetapi malah dikerjakan oleh orangtua karena anaknya tidak mau mengerjakan.
Selain guru dan orangtua yang mengeluhkan pembelajaran daring iniÙ« siswa juga banyak yang mengeluh merasa pembelajaran daring ini membosankanÙ« karena pembelajaran daring hanya terpaku pada media HP tidak bisa belajar secara langsung bersama teman-teman dan guru.
Para guruÙ« orangtuaÙ« dan siswa mengharapkan agar pandemi ini cepat berakhirÙ« agar pembelajaran bisa dilaksanakan secara tatap muka seperti sedia kala sehingga pembelajaran bisa lebih bermaknaÙ« efektifÙ« dan tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan apa yang ditetapkan.