Tanpa tempat yang memadai untuk pembuangan sampah juga, limbah dapat menumpuk di sekitar wilayah tersebut, meningkatkan risiko kontaminasi lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kulit karena paparan langsung atau tidak langsung terhadap limbah tersebut.
Selain itu, penumpukan sampah dapat menjadi tempat berkembang biak bagi vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus. Nyamuk dapat menyebarkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria, sedangkan tikus dapat membawa penyakit seperti leptospirosis dan hantavirus. Kedua vektor ini dapat dengan mudah menyebar ke wilayah sekitar, memperparah situasi epidemiologi.
Oleh karena itu, penutupan TPA Piyungan memerlukan langkah-langkah yang tepat untuk pengelolaan dan pembuangan sampah yang efektif guna mengurangi risiko penyebaran penyakit menular di wilayah tersebut. Upaya pembersihan, pengelolaan limbah yang aman, serta pemantauan terhadap vektor penyakit sangat penting untuk mengendalikan dampak negatif tersebut.
Â
Kemudian selain dari itu, penutupan TPA Piyungan juga berdampak pada kualitas udara yang ada di Yogyakarta.