Pembelajaran informal memiliki ciri dengan tingkat perencaan, pengorganisasian rendah, dalam konteks pembelajaran, dukungan pembelajaran serta tujuan pembelajaran. Pembelajaran informal berbeda dengan pembelajaran formal dan pembelajaran mandiri, karena dalam pembelajaran informal tidak terdapat sebuah tujuan dalam hal hasil belajar, akan tetapi niat untuk bertindak dari sudut pandang belajar, seperti halnya dalam memecahkan sebuah masalah. Mekanisme pembelajaran informal memiliki ciri khas tersendiri, yaitu trial dan error atau sering disebut dengan belajar sembari menggunakan pemodelan, umpan balik serta adanya refleksi. Pembelajaran informal dilakukan melalui partisipasi serta penciptaan pengetahuan. Pembelajaran informal berbeda dengan pandangan tradisional yang menggunakan pembelajaran yang berpusat dari guru saja ketika memperoleh pengetahuan. Pembelajaran informal seringkali digabungkan dengan pembelajaran nonformal dan mandiri, digunakan dalam konteks pelatihan serta pendidikan perusahaan. Pembelajaran informal di lingkungan masyarakat memiliki tujuan agar individu dapat memiliki kesempatan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Pembelajaran informal memiliki keuntungan fleksibel dan adaptasi terhadap kebutuhan belajar seseorang, mentransfer langsung pembelajaran dalam sebuah praktik dan menyelesaikan sebuah permasalahan. Pembelajaran informal atau disebut sebagai pembelajaran insidendal adalah jantung pendidikan orang dewasa, karena berpusat pada peserta didik serta belajar dari sebuah pengalaman. Pembelajaran informal mengacu pada sebuah pembelajaran tanpa akhir. (Tengah et al., 2022)
KEMBALI KE ARTIKEL