Tari kecak pada awalnya dipentaskan di Desa Bona, Gianyar. Kemudian desa-desa lain di Bali mulai mengembangkannya hingga tersebar ke seluruh Bali dan mulai ditampilkan pada acara-acara besar, adat istiadat, hingga menjadi hiburan destinasi wisata. Tari kecak biasanya dibawakan oleh 50-60 orang penari pria bertelanjang dada. Mereka duduk melingkar di sebuah arena atau panggung yang ditengahnya terdapat beberapa obor. Memakai sarung kotak-kotak khas Bali atau biasa disebut kain poleng. Para penari juga akan berteriak “cak cak cak” sambil mengangkat kedua tangannya. Tari kecak begitu unik yang di mana dimainkan tanpa alat musik, melainkan mengandalkan paduan suara penari pria yang menciptakan nuansa energik.
Sebagai salah satu bentuk seni tari drama, tari kecak umumnya dipertunjukkan di ruang terbuka pada saat matahari terbenam. Sebelum dimulai, para penari akan duduk rapat sambil bersila dengan pola melengkung. Pura Uluwatu yang merupakan tempat favorit wisatawan untuk melihat pertunjukkan tari kecak sambil menunggu matahari terbenam. Lokasinya terletak diketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut. Pertunjukkan tari kecak di Pura Uluwatu bisa dibilang spesial karena tempatnya berada di atas tebing dan bersebelahan dengan laut. Wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah termasuk tebing dan hamparan yang menyejukkan mata.