Kesenian reog merupakan salah satu warisan budaya Indonesia sekaligus harta peninggalan dari nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah sepatutnya dijaga dan dilestarikan. Di zaman sekarang, jarang ditemui generasi muda yang getol melestarikan budaya tradisional. Banyak generasi muda yang terbawa arus globalisasi. Namun, masih ditemui para generasi muda yang menggemari dan memiliki ketertarikan terhadap kesenian tradisional. Seperti sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Reog Sardulo Anorogo yang berada di bawah naungan Universitas Jember. Reog adalah seni tari yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Makna dari kata 'Reog' sendiri diambil dari kata 'riyokun' yang berarti husnul khotimah yang artinya akhir yang baik.Â
"Ini diambil dari cerita raja Kelana Sawandana dari Kerajaan Bantarangin yang bersaing dengan Singo Barong dari Kerajaan Kediri untuk mendapatkan cinta Putri Songgolangit, yaitu Putri Kerajaan Kediri. Setelah Raja Sawandana mati-matian berjuang, akhirnya Singo Barong yang tidak kalah kuat dari Raja Sawandana mengorbankan dirinya sendiri sebagai persyaratan agar Raja Sawandana dapat meminang Putri Songgolangit, yang persyaratannya yaitu hewan berkepala dua.", ujar Faqih salah seorang mahasiswa program studi Teknik Mesin angkatan 2022, selaku ketua UKM Sardulo Anorogo.
"Menurut saya, intinya hidup itu penuh perjuangan dan pengorbanan.", tambahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL