Teori praktik for adulthood dari k.groos (1991) mengatan bahwa bermain merupakan peluang bagi pengembangan ketrampilan dan pengetahuan anak yang sangat penting fungsinya. bermain merupakan suatu kegiatan yang melekat pada anak bermain itu hal yang paling wajar disukai anak. melalui pendekatan bermain, anak-anak dapat merngembangkan aspek psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian dan seni. pada prinsipnya bermain mengandung makna yang menyenangkan, mengasikan, tanpa ada paksaan dari luar diri anak. bermain sebagai metode pembelajaran di TK hendaknya disesuaikan dengan perkembangan usia dan kemampuan anak didik yang secara berangsur-angsur dikembangkan.
Tujuan pendidikan TK itu sendiri membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (pasal 1. 14 undang-undang republik indonesia no 20 tahun 2003)
Kemajuan akademis seharusnya tidak menjadi satu-satunya tujuan pendidikan proses pengembangan pengetahuan. pola pikir dan pertumbuhan anak lah yang paling penting. sebuah pendidikan yang diberikan oleh seorang guru dengan penuh kasih sayang akan membentuk karakter anak yang positif.
" Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermai. Bermain merupakan cara terbaik untuk mengembangkan porensi anak didik sebelum bersekolah".