Dan apa itu komunikasi hibrid itu?
Menurut Prof Etella, komunikasi hibrid menghubungkan dua jenis pekerja yang sangat berbeda. Seperti contoh di kantor dan karyawan jarak jauh, evolusi komunikasi hybrid harus cepat untuk memenuhi kebutuhan dunia pasca Covid-19. Cara komunikasi baru ini memungkinkan karyawan untuk memilih tempat bekerja di rumah. Pada hari lain mungkin memilih untuk pulang dari pekerjaan kantor dan pada hari-hari lainnya, mungkin bekerja dari rumah. Sehingga karena itu, terdapat lima model hibrida yaitu :
1. Hibrida statis, masing-masing rekan satu tim sebagai lokasi kerja tetap, baik di kantor maupun di rumah.
2. Hibrida dinamis, karyawan memutuskan dari mana mereka bekerja, di kantor atau dari jarak jauh.
3. Hibrida yang disinkronkan, anggota tim bekerja dari jarak jauh dan di kantor, tetapi mereka datang ke kantor pada waktu yang bersamaan.
4. Default digital, pekerja dapat bekerja dari mana saja tanpa ekspektasi apapun. Kadang-kadang, model ini disebut "model jarak jauh-pertama".
5. Fully Distributed, model ini disebut sebagai sepenuhnya jarak jauh.
Dari kelima model tersebut tentu untuk memilih model hibrida yang sesuai tergantung pada ukuran perusahaan, pengaturan, dan kebutuhan spesifik. Karena tidak semua bisnis memiliki komponen yang sama, pilihan model kerja hybrid tidak sama, yang paling bermanfaat bagi sifat pekerjaan harus menjadi pertimbangan utama suatu perusahaan.
Â
Dalam pemaparannya, Mode untuk komunikasi hibrid dibagi menjadi dua yaitu, Sinkron, terjadi secara realtime dan dimaksudkan untuk memberikan tanggapan segera. Mayoritas komunikasi dalam pengaturan di kantor yang khas adalah sinkron. Contoh komunikasi sinkron: komunikasi tatap muka, telepon, konferensi video, dan pesan instan. Yang kedua ada Asynchronous, komunikasi biasanya tidak terjadi secara real-time karena adanya jeda waktu antara penyampaian informasi dan penerimaan informasi.Â