Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Suatu Sore Dengan Pak Guru Omjay

21 Oktober 2009   01:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 1059 0
Setelah menghubungi via facebook, akhirnya Pak Guru omjay menjawab permintaan saya untuk bertemu. Kami janjian untuk bertemu di kantor Omjay, labschool Rawamangun jam 3-an sore. Misi saya adalah ingin silaturahmi dan sengaja menampilkan liputan khusus perbincangan dengan omjay sebagai kado ulang tahun kompasiana yang pertama. Walaupun teman-teman kompasianer sudah sering curhat di blog mengenai kecintaan mereka tentang kompasiana, tapi saya pikir asyik juga kalo yang ditampilkan adalah hasil wawancara dengan orang lain.

Mengapa Omjay? Karena saya tertarik dengan dengan mottonya, 'Sudahkah anda Menulis Hari Ini?', yang saya simpulkan sebagai keinginan kuat untuk terus belajar. Omjay juga mewakili publicblogger kompasiana yang setia mengikuti acara blogger dimana-mana. Selain faktor lokasi yang saya pikir tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya.

Maka sore itu, jam 3 sore, saya keluar kantor. Perjalanan dari Kelapa dua depok menuju Rawamangun memakan waktu 1,5 jam. Sebel. Macet di puteran perempatan Rawamangun. Beberapa kali saya menghubungi Omjay untuk memastikan saya ga nyasar.

Akhirnya, sampai juga di labschool.

Pukul 5 sore saya menginjakkan kaki di ruang kerja Omjay, sebuah lab komputer, omjay sedang berbincang asyik dengan seorang wanita. Namanya bu Sri, guru yang sedang mengambil S2 di UNJ.

Anindita (A) : 'Selamat sore, omjay...'

Omjay (O) : 'Bu Anindita...' (Kami pun bersalaman). 'Kenalkan, ini Ibu Sri. Guru dan sedang ambil S2 di UNJ'

Ternyata bu sri sedang diprovokasi Omjay untuk ikutan ngeblog. Menurut Omjay, berkat ngeblog, lahirlah bukunya, PTK (Penelitian Tindakan kelas), yang sejak diterbitkan awal 2009 hingga sekarang sudah cetak ulang 5x. Kemudian perbincangan berkisar mengenai perlunya penelitian oleh guru dan aplikasi PTK.

A :'Gimana sih sejarahnya Omjay bergabung di kompasiana?'

O : 'Sebenarnya mulai ngeblog tahun 2007. Saat itu, saya bertemu Pak Dedi Dwitagama yang asyik di depan komputer. Saya tanya, "apaan tuh?". Jawab Pak Dedi, " ini blog." Saya tanya lagi,"enak ya? Gratis?" Pak Dedi membalas keingintahuan Omjay dengan mengajarinya ngeblog.Kemudian lahirlah blog Omjay di blogspot, wordpress,multiply.

Saya baru bergabung di kompasiana Nopember 2008. Saat sedang pesta blogger, kenalan dengan Kang Pepih. Setelah masuk kompasiana, wah...benar-benar berbeda dengan blog-blog lain yang saya ikuti. Bahkan, justru setelah join kompasiana, makin banyak pengunjung yang masuk ke blog saya sampai meningkatnya tawaran untuk menjadi pembicara.

Kemudian Omjay menjelaskan ke Ibu Sri tentang blog kompasiana, blog keroyokan yang saat ini mampu menggusur saudaranya di kompas.com.

A : 'Berapa lama omjay habiskan waktu setiap harinya untuk ngeblog?'

O : 'Kan sehari ada 24 jam. Itu dibagi 3 : untuk kerja, istirahat, dan keluarga.' (Ga jelas juga, Omjay ngambil waktu kerja atau waktu keluarga untuk ngeblog. Kayaknya ga jadi soal karena beliau guru IT dan sedang bikin paper tentang blog). 'Sekali di depan kompasiana, bisa 3 jam sendiri. Untung istri mengingatkan kalau masih ada istri dan anak yang harus disapa' ( Omjay tertawa )

A : 'Apanya sih yang unik dari kompasiana?'

O : ' Yang pertama, jelas bendera kompas memang mengandung daya tarik. Kedua, kompasiana terdiri dari orang-orang pintar dari berbagai kalangan. Contohnya, Prayitno ramelan, Chappy hakim, dr. Sonia wibisono. Sayang, sekarang dr. Sonia sudah jarang menulis. Ketiga, meskipun orang-orang itu pintar, namun mereka rendah hati dan bersahabat. Terakhir, peran Kang Pepih selaku admin, bagaikan konduktor yang menjaga koor musik mematuhi nada-nada. Akibatnya, kompasiana tampil sopan dan bermutu.

Saya pun tak mau kalah mensugesti Bu Sri untuk bergabung dengan menceritakan keramahtamahan para blogger senior.

Tak terasa, azan maghrib berkumandang. Sebelum, berpisah saya menanyakan suatu hal pada Omjay.

A :'Apa saran Omjay untuk kompasianer?'

O : 'Menulislah setiap hari. Biar otaknya lentur dan lebih mudah mikirnya. Itu pula yang diajarkan Kang Pepih pada saya'

Kemudian kami berpamitan. Perjalananku pulang ke rumah meskipun jalanan padat dan macet tidak membuatku lelah karena hati gembira. ( Sayang, saya masih belum berhasil mengupload foto untuk dishare di sini )

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun