Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Pak Jokowi, TKW Hepi yang Tersiksa di Irak Ingin Pulang

3 Juni 2022   04:50 Diperbarui: 3 Juni 2022   08:41 359 29
Menjadi seorang pekerja migran bukanlah impian seseorang, sebuah pilihan terbaik diantara banyak pilihan buruk yang terpaksa dipilih warga negara wanita Indonesia sebagai jalan pintas keluar dari masalah.

Setidaknya itulah yang dialami Tenaga Kerja Wanita Indonesia atau sekarang dikenal dengan sebutan PMI, Pekerja Migran Indonesia atau BMI, Buruh Migran Indonesia di negeri seribu satu malam, Irak. Hepi Susana dengan beberapa kawannya.

Menurutnya, sebagai Buruh Migran dia mendapat perlakuan tidak manusiawi terkait jam kerja.

"Saya kerja dari pagi sampai jam 11 malam. Kalau ada tamu malah sampai jam 1 malam.  Jam 2 baru boleh tidur. Hanya  3,5 jam dan tidak ada jeda untuk  makan. Sehari cuma dikasih makan satu kali, tanpa lauk. Kalau lapar ketika disuruh belanja ke luar, saya beli dengan uang sendiri," tutur Hepi pilu sambil menyebut bilangan gaji yang hampir 4 juta tapi peralatan seperti sabun mandi dia harus beli sendiri.

Belum lagi ketersiksaan lain yang dialami semisal tangan yang melepuh, kaki bengkak atau sakit lain tapi tetap disuruh kerja. Kondisi yang membuatnya memberanikan diri lapor ke KBR akan tetapi tidak mendapat penyelesaian yang diharapkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun