Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Penolakan, Potret "Primitif" Masyarakat yang Masih Melekat

19 April 2020   12:09 Diperbarui: 19 April 2020   18:00 362 41
Membabi buta, gebyah uyah. Tidak melihat persoalan secara kasuistis. Semua orang yang berasal dari "kampung Corona" tidak saja dijauhi juga dimusuhi. Stigma bahwa seluruh penduduk kampung adalah hama menjadi keyakinan. Lalu perlakuan pada mereka tidak lagi manusiawi. Kalau saja tak ada hukum mungkin bisa saja mereka bertindak barbar. Membakar kampung itu sekaligus dengan orangnya hidup-hidup.

Saya ada di antara mereka. Ketika satu orang yang baru datang dari luar kota dinyatakan ODP,  maka langsung rumah tersebut dijauhi. Padahal petugas kesehatan, dengan gagah berani juga hati-hati membawa orang tersebut. Memperlakukan dengan manusiawi mengantar ke Rumah Sakit Daerah, tempat perawatan. Lalu penghuni rumah, dibawa ke tempat isolasi.

Usai itu ternyata ODP tidak berani pulang. Mata tetangga seperti mengancam. Sinis, cenderung sadis. Sehingga mantan penderita ketika  sampai di rumah segera balik kucing. Ke tempat isolasi lagi. Meski tak senyaman di rumah tapi tidak ada ketakutan.

Mereka masih hidup, dinyatakan sudah sehat. Tak syak ada keterangan untuk itu, tapi tidak bisa lagi hidup normal. Lebih buruk dari napi, lebih sengsara dari orang yang baru keluar dari bui. Distancing, jaga jarak memang hal yang harus dilakukan. Tetapi memusuhi, menganggap mereka aib, itu bukan hal yang bijaksana. Tak ada orang yang mau terinfeksi virus itu termasuk penderita, bahkan kita. Tak ada jaminan kita tidak bakal kena pula.

Mereka butuh dukungan sosial. Bukan berdekatan apalagi bersentuhan untuk menunjukkan keramahan. Cukup berikan tatapan hangat. Atau sapa salam melalui media sosial, bantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Misal membelikan makanan. Letakkan di pagar atau halaman.

Kabarkan padanya ada empati juga simpati dari para tetangga. Ini akan menguatkan mereka yang pernah menjalani isolasi. Karena kalau tak ada yang berani berbuat sesuatu, bukan mustahil, bisa-bisa mereka  malah akan mati mengenaskan karena psychosomatis atau bisa juga kelaparan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun