Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Ssst, Ini Tarif Mengurus STNK Hilang Tidak Resmi

18 Januari 2020   06:02 Diperbarui: 18 Januari 2020   07:27 2863 30
 Setelah itu baru mengurus pembuatan STNK baru di Loket Bea Balik Nama II. Tarif STNK hilang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 mengenai PNBP adalah: Kendaraan dua Rp50.000 & Kendaraan roda empat adalah Rp Rp75.000

Sepertinya mudah saja,  saya bisa lah mengurus sendiri. Namun ternyata ada kendala. Buku asli BPKB tidak saya bawa, fotocopy yang saya punya tidak ada juga sehingga pengurusan tidak saya lanjutkan. Sampai kemudian kenalan saya polisi saya hubungi, dia mengajukan satu nama untuk membantu.

Nama tersebut, sebut saja Pak Pol segera saya hubungi. Dia mengatakan bisa membantu prosesnya dengan cepat lalu segera istrinya yang cantik jelita datang menghampiri saya.  Dia lakukan cek fisik dibantu asisten seperti tenaga profesional, cekatan. Setelah  itu barulah dia meminta surat-surat saya.

Saya berikan semua yang saya punya,  surat kehilangan, foto copy ktp,  juga foto copy BPKB. Istri pak Pol ternyata juga meminta BPKB asli,  wah ini yang saya tidak punya. Alasan tertinggal saya ajukan. Dia memaklumi lalu meminta saya mengambil, supaya segera bisa diproses.

Rumah saya jauh ditambah kondisi hujan membuat saya meminta dilanjutkan esok hari saja. Dia tak masalah,  oke saja dia bersedia membantu saya lagi besok. Yang membuat saya terkejut adalah tarif yang dia katakan. Untuk pengurusan STNK sampai jadi dia menunjukkan angka 750.000 rupiah.  

Waw,  itu tentu saja membelalakkan mata saya.  Sepuluh kali lipat dari tarif resmi. Ketika saya tanya bisik- bisik ke asistennya, dia bilang "Iya mahal, soalnya kan harus bikin iklan juga di koran, memberitakan kehilangan."

Saya tidak punya uang sebesar itu, maka pulanglah saya tanpa pernah kembali ke Samsat untuk mengurus STNK hilang.  Saya katakan hal ini jujur pada polisi kenalan saya dan Pak Pol yang akan membantu tadi.  Dengan perkataan " Pengurusan STNK hilang akan saya lanjutkan nanti kalau sudah punya uang ya."

Berbulan -bulan saya mengendarai sepeda tanpa STNK,  kalau akan turun ke kota cari pinjaman, tukar dengan sepeda butut saya. Syukurlah ada saja yang mau membantu. Sampai kemudian sulung saya yang semester  4 kuliah berkesempatan pulang, menguruskan.  

Prosedur dia ikuti semua termasuk pasang iklan baris mini di surat kabar. Sehari saja dia mengurus proses awal itu.  Begitu hari berikutnya iklan kehilangan muncul, lusa STNK itu diambil anak saya.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun