Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Puisi | Menanti Cinta tanpa Mantra

1 Maret 2019   15:08 Diperbarui: 1 Maret 2019   16:03 247 34

Duhai raga yang pandangnya bisa menghunjam kedalaman jiwa. Yang rasanya bisa menyentuh palung sukma, yang geloranya mampu membakar api asmara. Adakah pesonamu masih kau tujukan untukku?

Seonggok ranting sunyi yang pura pura enggan menepi. Sebilah pedang berkilat yang ceracaunya hanya untuk tutupi tumpulnya resah disembunyi. Sebongkah batu karang yang sedang resah dihanyutkan gelombang.

Bangunan pencakarnya mulai terkalahkan lawan. Singgasana batunya pelan terkikis air cinta suci. Digilai tiap tetesnya. Hingga dirasa mulai terceruk kerinduan, tertawan. Tak lagi ada penolakan.

Bila tawarmu masih berlaku. Andai dada itu masih bidang untukku. Kan kusandarkan kepingan resah ini di bahumu. Agar pasti jadi ini. Tak perlu mantra untuk cinta. Cukup bukti saja. Dalam secangkir kopi malam nanti. Ada cinta sedang menanti.






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun