“Tante, lihat, kaca mobilnya pecah!” Sebuah suara kanak-kanak menyambut saya saat tiba di halaman kantor pagi ini. Suara itu berasal dari seorang bocah berkulit gelap dengan seragam putih-merah yang sudah lusuh. Saya tidak tahu siapa bocah itu dan bagaimana ia bisa tiba-tiba berada di kantor saya.