Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Mengenal Maba Lebih Dekat

10 Desember 2013   22:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:05 78 0

Istilah maba muncul setiap tahun ajaran akademik penerimaan mahasiswa baru di universitas-universitas terbuka negeri maupun swasta. Sapaan maba begitu akrab di kampus oleh dosen maupun mahasiswa-mahasiswa pada tahun sebelumnya (senior) kepada mahasiswa baru di kampus. Kemudian saya melihat dalam kampus bagaimana seorang maba diperlakukan oleh pendidik (dosen) maupun senior. Seolah maba ini seorang bayi yang baru dilahirkan di muka bumi, seperti anak-anak yang masih polos tidak tahu apa-apa di dunia barunya (kampus). Para maba dikumpulkan dalam satu aulah atau ruangan kemudian diperkenalkan berbagai macam rambu-rambu perkuliahan atau dalam istilah kampus dikenal orientasi kampus. Ketika saya menghadiri kegiatan tersebut (sebagai maba)dalam hati dan pikiran saya penuh tanda tanya, seperti inikah wajah pendidikan? Pertanyaanku belum sempat terlontar, para mahasiswa tahun sebelumnya yang kemudian menamakan dirinya sebagai senior mendesaing alur atau agenda kegiatan yang diperuntukkan untuk maba. Yang paling buming dan panas adalah istilah LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). sosialisasi LDK begitu gencar dilakukan disetiap fakultas dalam kampus. Dari beberapa kali mengikuti orientasi tersebut (LDK) saya menangkap adanya sinyal-sinyal tindak kekerasan, melihat bagaimana sikap seorang senior kepada yunior (maba) dari cara berdialog, ultimatum dan ancaman-ancaman memicu rasa ketakutan bagi maba. jika seorang maba bertanya apa pentingnya LDK?, pertanyaan dipatahkan dengan dalih LDK adalah satu metode untuk “pembangunan karakter” berani dan teguh dalamprinsip. timbul lagi pertanyaan mampukah LDK menanamkan nilai-nilai tersebut?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun