Pada sedotan pertama, masih belum begitu terasa. Tembakaunya terlalu padat, berat untuk diisap, tak ada kepulan keluar.  Pada isapan kedua, rokok jatuh diambang bibir, sedotan tidak sepenuhnya kuat. Letak duduknya belum menempat. Pada isapan ketiga, asap keluar mengepul pekat. Mengisap tidak terasa berat, agak hambar memang, namun bisa dijadikan tanda kesehatanku sudah mulai pulih. Begitu mulai bisa berjalan, rokok yang kuraih pertama kali. Selama sakit sebulan lebih, yang kuinginkan lebih banyak rokok. Sebab aku bisa merasakan, merokok itu memang nikmat. Bagi orang yang sudah udzur di sementara kalangan, betapa berartinya soal merokok. Namun sampai kapan aku masih bisa merokok ?