Sama seperti di saat kita mempunyai impian. Kita harus yakin kita bisa mewujudkannya. Tidak ada rasa takut dan ragu.
Seperti yang dituliskan Ippho -Si Otak Kanan- Santosa, di bukunya yang berjudul 7 Keajaiban Mencari Rejeki. Di buku setebal 192 halaman itu, dia mengulas, jika mempunyai impian jangan terlalu fokus pada printilannya. Printilan yang saya maksud adalah seperti pertanyaan-pertanyaan, bagaimana cara mencapainya, bagaimana kalau nanti gagal. Jangan terlalu banyak berkata 'tapi, jangan-jangan, ntar dulu'. Ya semacam itulah.
Karena printilan yang sarat ketakutan dan kecemasan itu lebih banyak menghambat terwujudnya impian kita. Kata si Ippho, yang seperti ini kerap menggunakan otak kirinya saat akan melakukan sesuatu atau saat akan mewujudkan impiannya. Terlalu banyak perhitungannya. Jujur saja, selama ini saya juga kerap cenderung banyak perhitungan saat mempunyai impian. Terlalu banyak menyelipkan keraguan.
Terlalu banyak printilan seperti yang disebutkan di atas itulah yang akhirnya mengkandaskan impian itu sendiri. Sejak membaca buku karya Ippho, saya mulai merubahnya. Saya harus yakin saya bisa mewujudkan semua impian. Memperjelas kapan terwujudnya impian itu. Tentunya disertai dengan doa dan ikhtiar. Ini yang paling penting.
Terkait doa, bukan hanya doa dari diri sendiri. Tapi juga doa orang tua, pasangan, dan orang lain. Katakanlah impian anda pada mereka. Mintalah mereka untuk mendoakan agar impian anda tercapai. Tentunya dengan berikhtiar juga ya.
So.. Katakan yakin dan bisa untuk mewujudkan semua impian anda.Yakinlah pada pilihan anda, pada hidup anda. Yakin bahwa anda bisa menjadi lebih baik.
(Angkot Hijau)