Contoh potensi wilayah yang sering ditemui di Indonesia meliputi sumber daya alam seperti sektor pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, dan energi terbarukan. Selain itu, beberapa wilayah memiliki keunggulan strategis, seperti lokasi yang mendukung akses transportasi, keberadaan kawasan industri, atau potensi pariwisata. Faktor-faktor ini tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat.
Pemanfaatan potensi wilayah secara optimal menjadi kunci dalam meningkatkan perekonomian daerah. Dengan pemanfaatan yang tepat, potensi ini mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat daya saing wilayah tersebut. Pemerintah daerah serta masyarakat memiliki peran besar dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi ini agar dapat memberi manfaat yang maksimal dan mendorong kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam konteks Kabupaten Tapin, data hasil produksi tahun 2019 yang tercatat dalam "Tapin Dalam Angka 2020" menunjukkan potensi yang dimiliki oleh kabupaten tersebut. Melalui data ini, analisis potensi wilayah dapat dilakukan untuk melihat sektor ekonomi yang berperan besar dan bagaimana potensi ini bisa dikembangkan lebih lanjut. Data ini menjadi acuan penting dalam pengambilan kebijakan pembangunan yang lebih terarah.
Untuk mengukur potensi wilayah, metode yang umum digunakan adalah perhitungan Location Quotient (LQ) dan Shift Share. LQ membandingkan kontribusi sektor ekonomi di suatu wilayah dengan sektor yang sama pada skala wilayah yang lebih besar, sehingga dapat mengidentifikasi spesialisasi sektor ekonomi tertentu. Teknik ini memberi gambaran tentang kekuatan sektor di suatu wilayah dibandingkan daerah lainnya, yang menjadi landasan penting dalam merencanakan pembangunan berbasis potensi yang dimiliki.