Namanya Steven, hidungnyan mancung, matanya agak-agak sipit... aku abaikan apa yang ada dalam pikiranku, toh kita Cuma kenal selewat ini. Sejak hari itu dia meminta aku untuk bertukar nomor hp. Sesampainya di rumah, aku lempar tas yang penuh dengan buku-buku. Aku duduk di kursi yang ada dipojokan ruang tengah. Aku gosok-gosok layar hp ku yang nampak kotor berminyak. Perlahan aku buka wasap (WhatsApp) ku.
KEMBALI KE ARTIKEL