Suasanapun mendadak hening. Wini menggores-goreskan ibu jari kaki nya pada kaki meja sambil menundukkan kepalanya. Sesekali ia melihat ke arah adiknya yang tidak henti memainkan untaian karet gelang. Terdengar lagi ayah Wini menyambung pembicaraannya.
KEMBALI KE ARTIKEL