Dewasa ini, perkembangan teknologi banyak membantu manusia dalam bertransaksi. Di masa lalu, orang-orang saling bertukar barang untuk mendapatkan benda yang diinginkan. Karena dianggap merepotkan, terciptalah uang sebagai alat tukar pembayaran. Waktu dan teknologi terus berjalan. Hingga akhirnya, setelah meringkas alat pembayaran dalam bentuk koin dan kertas uang, zaman juga telah mengantarkan kita pada pasar digital.
Tak perlu bersua untuk mendapatkan benda yang disuka. Cukup dengan melihat gambar dan membaca spesifikasi,jual-beli bisa disepakati.Internet mengubah banyak hal. Kepraktisan ditawarkan bagi mereka yang hari-harinya dilewatkan dengan penuh kesibukan. Kemudahan diberikan bagi mereka yang kesulitan mendapatkan barang di tempat mereka tinggal.
Tapi, pertumbuhan transaksi online masih diganggu dengan tingginya angka ketidakpuasan konsumen terhadap produk yang dibeli. Salah satu penyebabnya adalah, gambar yang jauh berbeda dengan penampakan asli.
Banyak online shop yang tak mau repot memotret produk dagangannya. Hanya dengan gambar hasil copas, pembeli pun terpedaya. Di gambar tampak elegan, ternyata produk yang sampai di tangan hanyalah tembakan alias bajakan. Ngakunya produk luar negeri, nyatanya jahitan kreasi sendiri.
Penjual yang jujur, sepertinya harus mau sedikit bersusah-payah membuat foto real pict, agar konsumen bisa melihat detail-detail yang sebenarnya. Jangan sampai, pertumbuhan online shop yang tinggi tercederai oleh komplain-komplain semacam ini.
Dan, konsumen kritis, jika memang menyukai sistem belanja online, harus memastikan diri bahwa spesifikasi yang diinginkan tidak melenceng jauh dari kenyataan. Beberkan spesifikasi sedetail mungkin, dan mintalah foto asli.