Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Menelusuri Krisis Eropa

3 Januari 2012   08:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:24 4819 0
Ketika pada tahun 2008 Amerika Serikat mengalami krisis keuangan, sedikit dari masyarakat awam (terutama di Indonesia) yang benar-benar menyadari dampaknya di negara adidaya tersebut. Hal ini karena krisis yang dialami Amerika Serikat imbasnya tidaklah sejelas krisis moneter yang pernah terjadi di Asia pada tahun 1997-1998, dimana pada saat itu krisis yang pada awalnya berasal dari dunia keuangan turut mempengaruhi gejolak sosial dan politik terutama di Indonesia. Padahal, krisis yang dialami Amerika juga memiliki imbas besar bagi penduduknya, walaupun tidak berujung pada penjarahan dan pembakaran atau bahkan pemberontakan. Paling tidak, seperti data yang dikeluarkan oleh PEW Financial Reform Project, pertumbuhan ekonomi Amerika melambat dibuktikan dengan anjloknya GDP sebesar 5.4 persen di kuarter akhir 2008 dan 6.4 persen di kuarter pertama 2009 (year on year) dimana ini merupakan periode 6 bulan terburuk untuk pertumbuhan ekonomi AS sejak 1958. Selain itu, angka pengangguran meningkat pesat, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah menurun, serta beberapa indikator  lain termasuk kerugian yang diderita oleh rumah tangga di AS seperti ditunjukkan melalui gambar di bawah ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun