Menurut informasi dari Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus, saat kejadian, Kereta Api Turangga membawa 287 penumpang sementara Commuter Line Bandung Raya mengangkut 191 orang. Tim evakuasi langsung bergerak untuk menyelamatkan penumpang dari kedua kereta tersebut.
Tim gabungan dari Basarnas, KAI, TNI, dan Polri bahu-membahu untuk mengevakuasi kereta yang terlibat sambil memastikan keadaan di dalam gerbong. Joni menekankan bahwa evakuasi semua penumpang telah dilakukan, meskipun ada gerbong yang terdampar.
Kepala Basarnas/Kantor SAR Bandung, Hery Marantika, mengonfirmasi bahwa tim mereka telah diturunkan untuk membantu dalam evakuasi korban kecelakaan. Satu tim bekerja di lokasi kejadian, sementara tim lainnya melakukan pendataan korban di RSUD Cicalengka. Alat ekstraksi digunakan dalam evakuasi di lokasi kecelakaan yang masih dalam proses pendataan jumlah korban.
Sampai saat ini, penyebab pasti dari tabrakan ini masih belum jelas. Pihak PT KAI menyatakan bahwa investigasi akan dilakukan untuk mengetahui akar penyebab kecelakaan tragis ini.
Namun, menurut Kapolres Bandung Kombes Kusworo Wibowo dalam wawancara dengan KompasTV, sedikitnya tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat tabrakan tersebut. Situasi terus dalam pengawasan dan penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti serta memastikan keselamatan semua yang terlibat dalam kecelakaan ini.