Anak kami berusia 4 tahun. Dia sudah mulai bersekolah. Saya dan istri bekerja. dan kami tak punya asisten rumah tangga. Semua pekerjaan di kerjakan berdua, meski bobot terbesar ada pada istri saya. Saya, yang selalu berantakan, membantu sebisanya soal rumah dia atur semua. Saya nurut saja. Sementara soal pengasuhan anak, kami urus berdua. Dari bangun pagi hingga terlelap, anak kami yang menggemaskan itu kami urus berdua.
Berdarah-darah dan berurai air mata, itu sudah jelas. Berdebat dan berbeda pandangan, sudah pasti berbeda visi seringkali. Berbeda cara, itu tidak bisa dipungkiri. Maka, kami selalu diskusi.Â