Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Dia dan yang Diyakininya Ada

18 November 2014   00:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35 52 0
Dalam gelap ruang kamar itu dia berteriak sejadi-jadinya, menangis meraung-raung seolah ribuan ton beban yang terendap di hati dan otaknya selama ini tertumpah ruah. Sampai mulut tak lagi sanggup berkata dan hanya tersisa jiwa yang lunglai tak berdaya.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun