Sempat konsisten duduk di puncak klasemen hingga akhir tahun kemarin, namun tak sampai tiga bulan kemudian malah anjlok ke peringkat 5, bahkan terpaut 13 angka dari Juventus yang kini berada di peringkat pertama, membuat kursi pelatih Roberto Mancini memanas. Sebetulnya gejala penurunan permainan Inter – kalau tidak mau disebut hilangnya keberuntungan selama ini – dimulai sejak melawan Lazio di
giornata terakhir Bulan Desember. Inter tidak hanya kalah di kandang, tetapi permainan dan mentalitas pemain mereka juga jauh dari kesan penantang utama peraih
scudetto.
KEMBALI KE ARTIKEL