Baru pertama kali aku merasakan menggunakan motor roda dua untuk menuju Jakarta. Tidak pernah terlintas di bayanganku untuk menaiki motor di rimba jalanan ibukota. Membayangkan perkataan seorangteman tentang enaknya naik motor karena lebih cepat dan lebih murah. Ah ternyatatidak juga, bahkan motor pun sama terjebaknya seperti mobil-mobil yang berhenti di jalanan protokol ibu kota. Cepat? Tidak, murah? Tidak juga lalu kira-kira apa alasannya masih banyak teman-teman yang masih setia menggunakan moda transportasi dua roda ini. Alasan fleksibel mungkin bisa kita terima, namun apakah setiap hari alasan fleksibel ini digunakan. Tampaknya tidak. Alasan untuk menggunakan kendaraan umum pun menjadi kurang kuat, ketika fasilitas yang diberikan oleh operator jauh dari harapan yang selayaknya.