Cireundeu berasal dari "pohon reundeu," yang banyak di kampung ini dan digunakan sebagai obat herbal. Kampung Adat Cireundeu di Leuwigajah, Cimahi Selatan, memiliki 50 keluarga atau 800 jiwa, sebagian besar bertani ketela. Masyarakatnya memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan dan melestarikan adat istiadat. Mereka mengikuti perkembangan zaman namun tetap menjaga kebudayaan tradisional. Kampung adat ini memiliki tiga bagian hutan: larangan (untuk penyimpanan air), tutupan (untuk reboisasi), dan baladahan (untuk pertanian).
KEMBALI KE ARTIKEL