Dulu, ketika Aqua dinilai tidak mempunyai nilai jual, sang pelopor keukeuh aja jualan meski dikatain gila ngapain air putih dibotolin kemudian dijual. Begitu pula Pak Dahlan Iskan yg jualan Jawa Pos yg pada waktu itu ga laku. Beliau turun lapangan sendiri menjual koran itu ke konsumen.
Untuk melakukan jualan hebat kaya gitu, banyak liku-liku yang dilalui seorang marketeer (CMIIW), termasuk konsekuensi mengubah attitudenya.
Saat ini, tuntutan utk berpikiran out-of-the-box, memaksa si marketer utk menghadapi masalah serius, yaitu kewarasannya sendiri.
Berikut, beberapa masalah yg bisa jadi dihadapi seorang marketeer :
1. Berpanas-panas ria.
Mobilitas yg tinggi menuntut marketeer mutar-muter mencari pelanggan bahkan dalam cuaca sekejam apapun.
Untuk marketer yg ingin kulitnya tdk gosong, tetap putih dan mulus, Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 5%
2. Berakting.
Dengan berpura2 menjadi konsumen, biasanya seorang marketeer mencuri informasi dari kompetitornya.
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 5%
3. Jaim tingkat tinggi.
Untuk mengikuti gaya hidup si target penjualan, biasanya si marketeer rela mengeluarkan duit banyak dan (terpaksa) belajar table manner demi mencuri hati si target biar dianggap ga katrok.
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 5%
4. Nawar sadis.
Jika bertemu dg calon pelanggan yg ga tau diri dg menawar harga serendah2nya, biasanya dg tetap terpaksa tersenyum namun ngomel2 dalam hati, si marketeer bertahan pada harga patokannya.
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 5%
5. Target penjualan.
Sekecil apapun target yg ditetapkan perusahaan utk marketeer, bisa membuat pusing dan repot, apalagi kalo targetnya tidak realistis malahan bonus tak kunjung datang Karena bahkan rencana yang paling sederhanapun sulit untuk dilaksanakan.
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 10%
6. Pelanggan katrok.
Misalkan Anda adalah seorang pedagang senjata impor bin sophisticated tiba2 ada calon pembeli dengan tampang sangar, tato di mana2, pakai gelang dan kalung besi, otot menonjol, rambut mohawk dan body penuh piercing datang dan bertanya : Mas..mas..ada AK47 warna pink enggak?
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 5%
7. Politik perusahaan.
Persaingan sesama marketeer dlm satu perusahaan apalagi jika sudah ada gap, bisa bikin cemburu2an dan kadang malah saling menjatuhkan.
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 10%
8. Product knowledge support.
Perusahaan seharusnya memberi pengetahuan produk yg cukup kepada marketer. Jangan sampai jika Anda seorang marketeer sudah bersusah payah memberi presentasi ttg produk merek Dolly, ternyata Anda tidak bisa menjelaskan bahwa itu adalah produk baby care, malahan bapak-bapak yg sedang Anda hadapi berpikiran lain.
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 10%
Meskipun demikian, besar harapan perusahaan2 terletak pada kehebatan marketeernya yang luar biasa. Apa jadinya jika produk tidak menghasilkan uang hanya gara2 marketeernya tidak gila (kerja).
Banyak marketeer hebat berpikiran beyond the future untuk dpt menyampaikan pesan bahwa suatu produk sangat dibutuhkan. Ataupun paling tidak jika sekarang belum, maka akan sangat diperlukan di masa datang.
Anda belum menjadi hebat bila kedelapan poin di atas (total skor = 50%, atau jika Anda juga mengambil poin no.1 maka total skor = 55%) belum terjadi pada diri Anda.
Kiranya cukuplah Anda menjdi separo gila utk menjadi markenthir. Karena kata Om Bob Sadino (yang dulu pernah jualan telur door-to-door di kawasan Kemang), Anda akan menjadi seorang penjual yang hebat jika Anda setengah gila, karena jika Anda benar-benar gila, Anda seharusnya masuk Rumah Sakit Jiwa..
hahaha....