Ketegangan ini mencakup isu perdagangan, teknologi, hingga keamanan. Konflik antara keduanya sering kali menciptakan polarisasi yang memengaruhi kerja sama multilateral. Dalam kondisi ini, Indonesia harus menunjukkan kepemimpinan yang mampu meredam perbedaan dan mendorong dialog konstruktif. Sebagai aktor rasional, Indonesia berusaha untuk tetap netral. Posisi ini memberikan ruang bagi Indonesia untuk menjadi penengah dalam konflik yang melibatkan dua kekuatan besar. Pendekatan diplomasi rasional menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan kebutuhan global.
KEMBALI KE ARTIKEL