Mawar bersama suami dan kedua anak laki-lakinya berjalan-jalan dan bermain bersama di taman dengan banyak bunga, menggambarkan kebahagian yang dimiliki Mawar saat itu. Tiba-tiba suasana berubah, atmosfer menggelap, dentang lagu menggebu berirama menggambarkan kengerian tragedi 98 tempo dulu. Amukan masa kepada non pribumi menggebu tak pandang bulu. Anak-anak, perempuan menjadi korban. Mawar dan suami beserta kedua anaknya terpisah. Kerusuhan semakin membabi buta, suami dan salah satu anaknya mati dalam kebiadapan mereka yang anti dengan china. Mawar terombang-ambing dalam kerusuhan, dianiaya bahkan diperkosa dan anaknya satu lagi hilang entah kemana. Suasana kerusuhan mulai berhenti, seketika mawar diselamatkan dalam pelukan Biarawati Sr Sessilia, CB, Romo Sudar serta dr. Tika yang menggambarkan ketiga pilar penopang RS Carolus berdiri selama seratus tahun mengabdi di Indonesia. Rumah Sakit yang dibangun para suster Carolus Borromeus salah satu ordo Keagamaan Katolik Roma. Ketiga tokoh tersebut menunjukan simbol eksistensi karya CB yang tidak sendiri melainkan pendampingan oleh Keuskupan Agung Jakarta yakni Para Romo KAJ, serta Awam yakni dokter-dokter yg bertugas dalam pelayanannya.
KEMBALI KE ARTIKEL