Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kasta

21 April 2012   10:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:19 63 0
Buah cinta dari martabat yang berbeda adalah gambaran keangkuhan manusia. Mereka yang terlahir dari surya menganggap jiwa seharga melata.

Aku berlindung pada tabir manusia, tatkala hasrat pada orang yang salah, saat cinta pada anak dewa yang menganggap dunia ini miliknya.

Aku adalah anak bumi. Makan ku sesuap nasi, nasib ku tiada kendali. Dikala hidup, di saat mati. Alam adalah teman ku, langit payung ku, awan naungan ku, kicau burung penghibur ku.

Dalam aqidah tiada kasta, tapi beda terlihat nyata. Antara miskin dan kaya, laksana Sudra dan Brahmana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun