[caption id="" align="alignleft" width="394" caption="ilustrasi: Kompas"][/caption]
TADI pagi, saya menulis status di
Facebook:
>>Mudah2han hari ini saya tidak semakin tidak waras... Saya akan kembali ke rumah saya di Kompasiana yg penghuninya dikabarkan sdh saling menuding TIDAK WARAS... Ada apa yaaakkkkk...??? Status tersebut sebenarnya ingin menjelaskan bahwa saat ini saya merasa sedang tidak waras. Karena perasaan itulah yang menjadi alasan, mengapa lebih sebulan ini saya absen di Kompasiana. Awalnya saya merasa di Kompasiana ini adalah rumah sehat, seperti kata Uni Linda Djalil. Sementara saya, selama di Kompasiana lebih banyak berkutat pada permainan orang "tidak waras", ngocol melulu. Dan ini diwujudkan dengan membentuk komunitas yang bernama "
Negeri Ngotjoleria", sebuah negara negara maya yang kabinetnya hingga kini belum kelar-kelar... he he hee... Saya pun akhirnya memilih bermain di Facebook. Di situs pertemanan ini, saya membentuk sejumlah komunitas "orang-orang tidak waras", misalnya
Hikayat Raja Cikeas,
Jurnalisme Fesbuk dan
Statusbook. Meski demikian tidak berarti saya meninggalkan Kompasiana. Namun mungkin karena dianggap cukup lama saya absen, sehingga di antara teman yang mempertanyakan melalui
postingan, dikiranya saya diculik.... ha-ha-haaa... Beberapa hari lalu, saya menerima pesan dari Mbak Linda. Isinya mengenai SMS Marzuki Alie. Saya juga membaca tulisaanya yang mempertanyakan, "
Marzuki Alie, Masih Waraskah Anda?" yang kemudian dilanjutkan dengan
Ketua DPR Marzuki Alie Mengirim SMS ke HP Saya, Isinya…... Karena saya menganggap Mbak Linda sebagai pencetus Kompasiana sebagai "rumah sehat" ini adalah orang yang waras, maka saya pun mencoba untuk mengamininya. Bahkan, membentuk membentuk page di Facebook, "
Komunitas Fesbukar Anggap Marzuki Alie Tidak Waras" yang saat ini sudah memiliki seribuan anggota. Saya menganggap sikap Mbak Linda adalah sikap orang waras. Akan tetapi ketika saya mengikutinya dengan membentuk page di atas, yang saya rasakan adalah saya adalah orang yang tidak waras. Dan ini ternyata terjawab, bahwa ternyata tulisan Mbak Linda soal si Juki itu pun malah dianggap sebagai wujud ketidak warasan. Ini terlihat dalam tulisan Mas Doddy Poerbo, "
Waraskah Linda Djalil ?" Waduuuhh.... kalo "ibu kost" di rumah sehat Kompasiana ini sudah dianggap juga tidak waras, bagaimana dengan "anak kost"-nya? Mas Doddy alias Ken Arok, mantan Perdana Menteri Negeri Ngotjoleria yang dulu mengundurkan diri karena merasa "tidak waras" ini pun juga patut dipertanyakan kewarasannya.. Atau jangan-jangan Kompasiana ini sejatinya adalah komunitas blogger tidak waras? Kalau anggapan saya itu itu benar, berarti saya boleh gabung kembali, dong? Ha ha haaaa...
Catatan: Bagi yang merasa tidak waras, silakan berkomentar...!!!
KEMBALI KE ARTIKEL