Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Luar Biasa! Ada Maitreya dari Perut Mariska

8 Januari 2010   19:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33 64 0
[caption id="" align="alignleft" width="408" caption="Illustrasi diunduh dari Google"][/caption] PADA zaman dinasti Liang (tahun 502 - 550) daratan Tiongkok berada dalam keadaan kacau, perang saudara dan perebutan kekuasaaan. Sehingga para penganut Buddha mengharapkan datangnya Maitreya sebagai penyelamat. Karena itulah lahir sekte Maitreya. Gambar Maitreya sebagai pangeran India yang gagah menjelma sebagai bhiksu gendut yang selalu senyum. Buddha Maitreya dipercayai lahir di provinsi Zhejiang sebagai bhiksu gendut yang disebut Pu Tai He Sang atau Bhiksu Berkantong Kain. Legenda mengatakan bahwa bhiksu ini sering berkelana membawa kantong kain pada permulaan abad ke-10. Dia juga dijuluki Buddha Ketawa, Buddha Mi Le, atau Ju Lai Fo (Buddha yang akan datang). Ia dipercayai sebagai reinkarnasi Maitreya karena saat meninggal beliau menulis syair: "Maitreya, Maitreya yang asli. Manusia selalu mengharapkan kedatangannya. Dia selalu menjelma dalam berbagai bentuk, namun saat dia datang menjelma sebagai manusia, tidak ada yang mengenalnya." Dalam agama Buddha, Bodhisatva Maitreya adalah buddha yang akan datang. Dalam bahasa Tionghoa, Maitreya terkenal sebagai Mile Pusa (彌勒菩薩). Dalam agama Buddha diajarkan bahwa buddha merupakan sebuah gelar, sehingga buddha bukanlah menunjuk kepada Buddha Sakyamuni saja. Buddha yang akan datang setelah Buddha Sakyamuni adalah Buddha Maitreya yang sekarang ini masih bergelar sebagai bodhisatva (calon buddha). Maitreya bertempat tinggal di surga Tusita, yang merupakan tempat tinggal bagi para bodhisatva sebelum mencapai tingkat ke-buddha-an. Buddha Sakyamuni juga bertempat tinggal di sini sebelum terlahir sebagai Siddharta Gautama di dunia. Itu menurut Wikipedia tentang Maitreya (di SINI). Ketika saya terbangun di penghujung malam ini, saya sempat membuka ponsel. Ternyata ada pesan masuk dari sahabat saya Mariska Lubis yang sejak kemarin masuk di rumah sakit menunggu kelahiran bayinya. Isi pesannya tentang Maitreya. Maitreya  lahir. "Alhamdulillah. Maitreya Ananda Manisha . Anak pintar yang diberkati untuk perdamaian, lahir  jam 8.50 malam, perempuan, 45 cm, berat 2,6kg," demikian bunyi pesan dari kompasianer yang lebih dikenal dengan tulisan-tulisannya seputar seksologi ini. Maitreya yang lahir ini tentu saja bukan Maitreya sang Budha. Ia adalah seorang Muslim. Namun boleh jadi namanya yang agung membuat Mariska terinsipirasi untuk mengabadikannya untuk sang anak.  Maitreya sendiri menurut berbagai literatur teruraikan berasal dari kata "METTEYA", yang artinya Cinta Kasih. Dalam sebuah situs (di SINI) saya membacatulisan  M.S. Wang Che Kuang: Demi terciptanya kedamaian dunia, demi terwujudnya kebahagiaan semua makhluk, demi hari esok yang lebih baik, kita harus hidup sebagai seorang Maitreyanis. Saat teringat akan senyum penuh kasih, seketika bangkitlah kekuatan dari dalam diri. Mukjizat pun akan bekerja dalam hidupku. Jika kita menjauhkan diri dari senyum kasih Maitreya, menjauhkan diri dari hati kasih dan prilaku kasih,berarti kita telah menjatuhkan diri sendiri. Bukan Buddha Maitreya tidak mengasihi diri kita,namun diri kitalah yang tidak mengasihi diri sendiri. Asalkan timbul niat untuk menampilkan senyum kasih, Buddha Maitreya akan menyalurkan kekuatan-Nya, sehingga getaran suci-Nya membuat kita lebih mudah tersenyum. Sirnalah segala bentuk kilesa, depresi, kecemasan, dan kesedihan. Buddha Maitreya memiliki kekuatan yang tiada tara, tapi kekuatan itu hanya akan dilimpahkan bagi orang yang mempunyai niat untuk memancarkan senyum kasih Maitreya. Tidak perduli ujian hidup yang bertubi-tubi, cobaan yang demikian berat, ataupun pahit-getirnya masalah yang menempa hidup kita, kalau kita teringat akan senyum Maitreya, Beliau pasti akan mencurahkan kekuatan-Nya kepada kita. Dengan limpahan kekuatan ini, timbullah keberanian dan ketegaran. Muncullah kebijaksanaan sehingga kita mampu meruntuhkan rintangan-rintangan dalam pembinaan diri. Kita harus beriman sepenuhnya bahwa bila kita selalu memancarkan senyum Maitreya, kekuatan Maitreya akan menyertai kita, membukakan kearifan yang tak terbatas. Marilah kita senyum bersama, senyum selama-lamanya, sehingga masa depan yang gemilang menanti di depan mata. Demi diri kita, demi 7 tingkat leluhur dan 9 keturunan kita, demi perjuangan pembinaan kita, demi kasih kita untuk umat manusia, kita harus berjuang untuk tersenyum. Di mana terdapat orang yang mau memancarkan senyum kasih, di sampingnya Buddha Maitreya akan berdiri. Kalau setiap hari wajah kita selalu muram, cemberut, penuh emosi, gelisah bagaikan awan kelabu, bagaimana mungkin Buddha Maitreya dapat mendekati kita? Kalau kita mau Buddha Maitreya memberikan berkah perlindungan dan menarik tangan kita, senyum kasih adalah satu-satunya cara. Dunia baru yang dibangun oleh Buddha Maitreya adalah dunia yang penuh dengan senyuman. Kita harus memiliki komitmen untuk merealisasikan misi ini, sehingga dunia yang penuh senyum Maitreya akan terwujud. Ikutilah langkah kaki Buddha Maitreya untuk membangun dunia yang penuh senyuman. Tidak ada cara lain selain memulai dari diri sendiri. Ukirlah komitmen ini di dalam diri. Mari pertahankan senyum Maitreya walau apapun yang akan terjadi. Hanya wajah yang dipenuhi dengan senyum kasih Maitreya yang akan mendatangkan kepercayaan diri, mendatangkan masa depan, mendatangkan keterbebasan, mendatangkan cahaya dan terang dalam hidup kita. Sekarang Maitreya masa depan itu lahir dari perut Mariska. Masa depan yang lahir di abad  21 yang dipercaya oleh pengikut Maitreya  sebagian orang sebagai "Abad Maitreya". Semoga saja ini bisa menjadi inspirasi besar bagi seorang  Maitreya Ananda Manisha nantinya. Ia kan menjadi anak yang luar biasa seperti Maitreya. Selamat buat Mariska. Catatan: Dipersembahkan sebagai ucapan selamat untuk sahabat Mariska Lubis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun