Telah lahir sebuah bangsa seiring semburat
bangbang wetan mengawali pagi menyongsong matahari. Sebuah bangsa yang manusia-manusia mampu menyandingkan Betara Brahma dan Betara Kala dalam satu meja; duduk bercengkerama, menikmati kopi,
udud kretek, sesekali bergantian menjalankan bidak-bidak catur tanpa tahu siapa yang akan memenangkan. Bangsa ini tak bisa mati hanya karena tak terpenuhi kebutuhannya, bahkan mereka rela membakar lumbung pangan mereka sendiri dengan senang hati. Racun-racun kehidupan adalah santapan sehari-hari, bukan lantas keracunan lalu mati namun imun dalam tubuh mampu mendetoksifikasi sehingga racun pun hanyalah menjadi camilan sahabat
nge-teh di sore hari.
KEMBALI KE ARTIKEL