Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Kisah Inge: The Taichi Master(4)

8 Januari 2010   18:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33 260 0
Pagi yang cerah di tempat pertapaan di sebuah hutan yang sunyi dan suara gemuruh air terjun. Inge dan suheng nya firman dan sang petapa itu menikmati sarapan pagi dengan nikmat dan ditemani orkestra alam semesta ,gemeresik daun ,kicau burung serta gemuruh air terjun dan tiupan angin serta cahaya mentari pagi yang indah . Tao mengemansipasi dirinya di semua wujud keindahan alam ini ,semua ini adalah perwujudtan cahaya kasih Tao dan juga ada dalam diri kalian yang disebut sebagai hati nurani . Kosongkan dirimu dari egomu maka engkau akan kemballi selalu terhubung dengan hukum Tao yang ada disemesta serta akan menyalakan kembali cahaya nuranimu yang sebenarya terang namun ia hanya tertutup oleh tabir egomu.ibarat matahari yang terang namun menjadi gelap karena awan,awan tertiup angin maka munculah cahaya mentari kembali. Singkirkan egomu lepaskan egomu maka nuranimu akn memancarkan cahaya kembali dan hidup dan proses kehidupanmu akan menjadi suatu keindahan. Ingatlah inge dendam adalah bentuk egomu ,tak boleh ada dalam hatimu ia adalah awan yang menutup cahaya nuranimu. Singkirkanlah itu maka engkau akan kembali kepada sifat azalimu atau sifat aslimu sebagai bagian langsung sang jiwa dunia. Ilmu Taichi I ching yang kau kuasai kini hanya kau bisa gunakan untuk mengharmoniskan semesta dan makhluknya ,bukan untuk balas dendam atau menbikin demdam baru. Ketika kau bertemu lawan yang jahat ,berarti tugasmu adalah kembali menetralkan atau mengharmoniskan kembali kejahatan nya agar ia sadar dan berjalan dalam irama kebenaran semesta. Hukum alam dan hukum Tao jelas inge yaitu kasih dan suci ,jadi berjalan lah pada jalan kasih dan sucikan hati dan pikiran mu, maka engkau menjadi seirama dengan Tao dan semesta akan bahu menbahu mendukungmu untuk melaksanakan tugas mengharmoniskan semesta dan isinya pada tataran apa yang sudah menjadi tugasmu. Mengerti kau nak inge dan nak firman? Tanya petapa itu pada keduanya. Ingepun menjawab "maaf guru munkin cuma 50 persen saja" "Itu sudah bagus inge ,Tao yang bisa dikatakan bukanlah Tao ,ia hanya bisa kau pahami dan rasakan dengan nuranimu dan ia akan menuntunmu dalam melaksanakan tugasmu, jawab petapa itu kepada inge. Kurasa cukup sudah sekarang kalian boleh turun gunung dan menyelesaikan tugasmu dengan irama semesta. Inge dan firman pun menberi hormat pada guru mereka , sambil berkata "terima kasih guru atas semua kebaikan dan pengajaran dari guru akan ananda ingat selalu. Dan pesan terakhirku inge ,sabda Nabi agung konhucu :belajar tanpa melaksanakan pelajaran itu adalah belum belajar. Jadi saya harap prktekanlah ajaran yang sudah kuturunkan padamu untuk kebaikan sesama manusia tanpa menbeda bedakan latar belakangnya. Lihatlah mentari ia menberikan sinarnya kepada semesta dan isinya tanpa menbedakan ,berbuatlah seperti mentari maka engkau akan selalu dikenang oleh manusia yang mengenalmu dan engkau akan dicatat dengan tinta emas sejarah peradaban manusia karena karyamu yang indah. Berangkatlah anakku ,Tuhan dan semesta alam bersamamu. Inge dan firman pun kembali menghaturkan hormat pada petapa itu. Dan mulai berjalan turun gunung untuk melaksankan tugas yang diembanya . Berhasilkah inge menyelesaikan tugasnya dan bagaimana inge menpergunakan ilmu Taichi I ching untuk kebaikan bagi sesama ? Kita tunggu aja episod berikutnya..... Salam damai selalu Tengah malam dari kota Batam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun