Suatu sore di pelataran rumah mbah Hendro keriuhan kecil terjadi. Tidak seperti biasanya, rumah mbah Hendro dan istrinya, mbah Ida yang senantiasa diselimuti sunyi dan hening. Tidak banyak orang-orang lalu lalang, begitu pula kendaraan. Alasan lainnya, karena memang rumah mah Hendro jauh dari jalan raya.
KEMBALI KE ARTIKEL