Tahun 1995. Usiaku baru sepuluh tahun. Saat itu tidak ada hal yang lebih menyenangkan bagi anak-anak seusiaku daripada menunggu waktu akhir pekan yang akan segera tiba. Sekolah libur dan aku dapat bermain sepuasnya sepanjang hari. Sejatinya hari minggu memang harinya keluarga, hari untuk anak-anak, begitulah ungkapan yang pernah aku dengar di radio tua milik bapak atau pada sebuah acara televisi.
KEMBALI KE ARTIKEL