syair ini
kutulis berulangulang di kembang kertas
sebelum gelap menyalakan perapian di air matanya
kembang yang tumbuh di puncak langit dan
jatuh cinta pada seorang penyair
hingga matahari dan bulan tak bersinar
angin yang mengembara, bernafas di antara awan
kuteguk, kutarik gemuruh hujan dari kilatan petir pujangga:
membawa kisah cinta di telapak kakimu, menjadi teman tidur
yang menggesekgesek bulu mata