Semua orang saling berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terhebat, dan superpower. Semuanya orang berlomba untuk mencari nafkah. Semua orang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Kesimpulannya, semua orang berada dalam suatu kompetisi.
Gimana ya kalau kompetisi itu hilang dan punah. Gimana kalau mereka menggunakan azas kebersamaan. Maju bersama, mundur juga bersama. Semua akan di jaga bersama dan milik bersama. Pasti lebih indah.
Contohnya kalau di jalan raya, kalau tidak ada kompetisi, mereka tidak akan melanggar lampu merah, tidak akan ada saling mendahului, tidak akan ada bis atau angkot berhenti sembarangan. Karena jalan milik bersama, jadi semua akan menjaganya untuk kelancaran bersama.
Andai saja tidak ada kompetisi dalam mencari nafkah, pasti tidak ada pengemis, pasti para supir bis dan supir angkot tidak berhenti di persimpangan lagi untuk berebut penumpang, pasti para pejabat tidak berlomba untuk korupsi, pasti tidak akan ada pencuri. Karena menggunakan azaz kebersamaan. Mereka yang kaya akan sadar dengan sendirinya untuk memberi, dan yang miskin pun akan sadar dengan keberadaannya, maka ia akan berusaha. Dan si koruptor akan sadar untuk tidak makan duit rakyat, karena dia tahu itu duit bersama, akan digunakan bersama-sama.
Apalagi ya? Oya, bumi ini. bagaimana kalau bumi ini jadi milik bersama. Pastinya negara-negara tidak akan saling berlomba untuk menampakkan kemodernan mereka. Tidak berlomba-lomba membuat sampah dan polusi. Tidak akan berlomba untuk menjadi negara yang berpengaruh. Pasti bumi kita tidak akan seperti saat ini. ia akan lebih indah dan nyaman untuk di tempati.
Andaikan hidup ini bukanlah dianggap kompetisi. Maka, semua akan berjalan berdampingan. Ingat! Menang jadi arang, kalah jadi abu. Percuma saja. Tapi tetap, ini hanya berandai-andai.