Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Tradisi Budaya dalam KKN Kelompok 2 ITSNU-STAIS Pasuruan

23 Juli 2023   22:17 Diperbarui: 23 Juli 2023   23:33 145 0
Pasuruan, 23 Juli 2023
Di tengah gemuruh aliran air dan keindahan alam Danau Grati, Kabupaten Pasuruan, sebuah acara istimewa menghiasi suasana. Upacara Larung Sesaji, sebuah tradisi budaya yang kaya makna, diadakan oleh masyarakat setempat dengan kerjasama dari Kelompok 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif ITSNU-STAIS Pasuruan.

Upacara Larung Sesaji merupakan salah satu bagian dari tradisi Distrikan, sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ranuklindungan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Tradisi ini memiliki sejarah yang panjang dan dipercayai sebagai wujud permohonan hujan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah-Nya, khususnya hasil bumi yang diperoleh masyarakat setempat.

Dalam karya ilmiah skripsi berjudul "Makna Simbolik Tradisi Distrikan (Kirab Budaya dan Larung Sesaji) di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan" oleh Septya Amihany Safitri tahun 2018, penelitian tersebut telah memberikan pemahaman lebih mendalam tentang makna simbolik yang terkandung dalam tradisi Distrikan, termasuk Larung Sesaji di Danau Grati.

Kelompok 2 KKN Kolaboratif ITSNU-STAIS Pasuruan dengan antusiasme mengikuti dan terlibat dalam pelaksanaan Larung Sesaji di wisata Danau Grati. Mereka berbaur dengan masyarakat setempat, membantu dalam persiapan dan pelaksanaan upacara adat, serta ikut menghargai makna-makna budaya yang terkandung dalam tradisi ini.

Pelaksanaan Larung Sesaji dimulai dengan kirab budaya, di mana berbagai simbol budaya diarak oleh masyarakat dalam suasana meriah. Selanjutnya, sesaji berupa nasi tumpeng, dilepas dan diarak menuju tengah Danau Grati sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil bumi yang mereka peroleh.

Tradisi Larung Sesaji ini bukan sekadar rangkaian acara, tetapi memiliki nilai-nilai simbolik yang dalam bagi masyarakat Desa Ranuklindungan. Selain memohon berkah dan kelimpahan dari Tuhan, tradisi ini juga mencerminkan kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan.

Dalam upacara ini, terlihat betapa kuatnya kearifan lokal dan kecintaan masyarakat terhadap budaya mereka. Tradisi budaya yang dilakukan secara turun-temurun ini menjadi bagian penting dari identitas Desa Ranuklindungan dan warisan berharga yang harus dijaga keberlangsungannya.

"Partisipasi aktif dari Kelompok 2 KKN Kolaboratif ITSNU-STAIS Pasuruan dalam upacara Larung Sesaji ini sangat membantu dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal kami. Kami berterima kasih atas dukungan mereka dalam acara ini," kata salah seorang tokoh masyarakat.

Kehadiran Kelompok 2 KKN Kolaboratif ITSNU-STAIS Pasuruan juga diapresiasi oleh pihak pemerintahan dan masyarakat setempat, karena ikut berkontribusi dalam melestarikan kekayaan budaya dan kearifan lokal di wilayah tersebut.

Tradisi Larung Sesaji di Danau Grati telah memberikan pesan penting tentang pentingnya pelestarian budaya dan kearifan lokal. Semoga upacara adat ini terus berlangsung dari generasi ke generasi, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan keberagaman budaya Indonesia.

Penulis: [Andrik Budi Laksono]

Catatan: Artikel ini berdasarkan pengamatan dan informasi yang diberikan dalam acara upacara Larung Sesaji di Danau Grati, Kabupaten Pasuruan, yang diikuti oleh Kelompok 2 KKN Kolaboratif ITSNU-STAIS Pasuruan. Informasi dan makna simbolik tradisi ini juga didasarkan pada karya ilmiah skripsi "Makna Simbolik Tradisi Distrikan (Kirab Budaya dan Larung Sesaji) di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan" oleh Septya Amihany Safitri tahun 2018.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun