Kabupaten Sikka menempati urutan pertama dengan total 40 orang dari 112 pengidap, kemudian Kanupaten Belu dengan 39 orang meninggal dari 189 kasus. Dan selanjutnya urutan ketiga hádala Kota Kupang dengan kematian 31 orang dari 148 kasus.
Disebutkan juga bahwa upaya yang dilakukan Pemerintah Propinsi NTT untuk menekan jumlah kasus dan mengurangi angka kematian antara lain dengan mengembangkan upaya promosi kesehatan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Apa itu HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeviciency Virus ( virus yang menyebabkan rusakknya / melemahnya system kekebalan tubuh manusia. Virus HIV membutuhkan sel sel kekebalan tubuh untuk berkembang biak. Namun karena virus ini merusakkan system kekebalan tubuh maka lama kelamaan sel kekebalan tubuh kita akan habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.
Virus HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia seperti cairan sperma, cairan vagina, dan darah. Sedangkan cairan tubuh lanilla seperti air liur, air mata, keringat tak berpotensi menularkannya.
Sedangkan AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita ( Acquired Immune Deficiency Syndrome )
Kasus AIDS meningkat tajam
Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan Departemen Kesehatan RI menunjukkan peningkatan yang sangat cepat sejak awal tahun 2000 dan tren ini masih terus terjadi hingga sekarang.
Tercatat sejumlah 2.947 orang pasien AIDS baru atau menjadi 11.141 orang secara kumulatif dan 6.066 kasus HIV pada tahun 2007.
Sementara Badan Nasional Narkotika ( BNN ) memprediksi bahwa jumlah pengguna narkotika dan obat-obat terlarang di Indonesia sekitar 3,2 juta penduduk. Sedang 1,1 juta pemakaianya adalah siswa SMP hingga mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa kaum muda sangat rentan terjangkit HIV
Prediksi HIV di masa datang
Berdasarkan analisi epidemi, akan terjadi penambahan infeksi baru. Permodelan yang dilakukan dengan menggunakan data epidemi tahun-tahun terkhir ini menghasilkan perkiraan bahwa pada tahun 2020 akan terjadi 175 ribu infeksi baru. Sehingga total kumulatif infeksi HIV AIDS di tahun 2020 adalah 1,7 juta orang.
Peran semua elemen masyarakat
Dibutuhkan peran semua elemen masyarakat untuk menyebarkan informasi yang benar dan lengkap tentang HIV dan AIDS. Melalui gereja, masjid, pura, dan vihara bisa dikhotkan mengenai hal tersebut dan bahwa sampai saat ini belum ada vaksin pencegah HIV. Dan juga apa yang bisa dilakukan oleh keagamaan untuk mencegah penularan virus ini.
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas hingga ke bidan desa sangat potencial untuk mensosialisasikan penyakit ini dan pencegahannya.
Hal demikian bisa juga dilakukan oleh guru dan murid di sekolah-sekolah melalui diskusi - diskusi tentang HIV dan AIDS di sekolah SMP dan SMTA.
Bahkan bisa juga melalui rapat desa, posyandu, kelompok tani, dan hal-hal lain yang sudah tertata di masyarakat.
Jadi pada dasarnya bagaimana semua bisa berperan untuk saling menginformasikan perihal HIV dan AIDS ke pihak yang lain melalui instituís formal maupun non formal. Dan semua itu sudah menjadi gaya hidup kita sehari-hari.
Tak kalah pentingnya adalah berempati pada ODHA ( orang dengan HIV dan AIDS ) yaitu mencoba memahami perasaan dan masalahnya dan memberi dukungan kepada mereka agar bisa hidup normal selama daya tahan tubuhnya kuat.
ODHA tertular HIV mungkin karena ketidaktahuannya dan ketidakcukupan pengetahuan tenteng HIV dan AIDS. ODHA juga tak cukup ketrampilan hidup untuk menjaga atau melindungi dirinya.
Saat ini ODHA menjalani hidup yang tidak ringan. Mereka terus hidup dengan HIV yang ada di tubuhnya, takut meninggal, dikucilkan, dijauhi masyarakat karena dikira menularkan penyakitnya.
Karena ODHA tak menularkan HIV dan AIDS maka tidak perlu dikucilkan dan disingkirkan. Justru perlu dikuatkkan dan tetap dimampukan potensinya agar mereka tetap merasa berharga dan berguna. Sering hal ini adalah penyembuh yang ajaib selain berkat Tuhan.
Marilah kita berdayakan masyarakat untuk memahami dan mengerti apa itu HIV dan AIDS sehingga semua sadar untuk melakukan pencegahannya secara holistik.
Nusa Lontar, April 2010